Setelah kalian mengetahui pengertian kolonialisme dan
Imperialisme, coba ulang sekali lagi apa itu pengertian kolonialisme dan
Imperialisme.
- Kolonialisme adalah suatu usaha untuk mengembangkan kekuasaan negara diluar wilayah negara tersebut
- Imperialisme adalah suatu usaha untuk memperluas kekuasaan negara di luar wilayah negara tersebut.
Selanjutnya, siapa yang membawa
kolonialisme dan imperialisme ke Indonesia ???
Ya, benar sekali yang membawa kolonialisme dan imperialisme ke Indonesia adalah bangsa Portugis, Belanda, dan Inggris.
Ya, benar sekali yang membawa kolonialisme dan imperialisme ke Indonesia adalah bangsa Portugis, Belanda, dan Inggris.
Ternyata, bangsa Portugis, Belanda, dan Inggris membawa
kebijakan-kebijakan. Apa saja kebijakan-kebijakan yang ditetapkan di Indonesia?
Ya, 100 untuk teman-teman!
Kebijakan-kebijakan tersebut adalah:
- Sistem Penyerahan Wajib oleh VOC
- Sistem
Kerja Wajib (kerja Rodi)
Ditetapkan oleh Daendels - Sistem
Sewa Tanah (Lande Lijk Stelsel)
Ditetapkan oleh T. S. Raffles - Sistem
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Ditetapkan Van den Bosch
Nah, kalian sudah ingatkan tentang sub-bab yang telah
dijelaskan oleh teman-teman tadi? Saya hanya mengingatkan lagi.
Kebijakan-kebijakan tersebut ada pengaruhnya untuk rakyat
Indonesia.
Berikut adalah 5 kebijakan kolonial dan akibatnya
Berikut adalah 5 kebijakan kolonial dan akibatnya
- Sistem
Penyerahan wajib oleh VOC
Dalam kebijakan ini rakyat Indonesia wajib menyerahkan hasil bumi kepada VOC. Hasil bumi itu seperti beras, lada, kopi, rempah-rempah, kayu jati, dan sebagainya. Pengaruhnya rakyat Indonesia bertambah miskin. Petani tidak mendapat hasil panen yang seharusnya diterima. - Kebijakan
Kerja Rodi oleh Daendels
Setelah VOC bubar, Daendels menerapkan kerja rodi membangun Jalan Raya Anyer-Panarukan. Kebijakan ini telah dijelaskan oleh teman-teman. Pengaruhnya banyak tenaga kerja yaitu rakyat Indonesia yang mati. Korban-korban yang sudah mati itu dibuang begitu saja di laut. - Kebijakan
Sewa Tanah oleh Raffles
Ketika Indonesia berada ditangan Inggris, Raffles menghapus kebijakan lama dan mengganti dengan kebijakan baru yaitu sewa tanah. Kebijakan ini sedikit memberi keringanan penderitaan rakyat Indonesia. Dengan adanya kebijakan ini rakyat Indonesia mengenal sistem ekonomi dengan uang. - Kebijakan
Tanam Paksa oleh Van den Bosch
Ketika Indonesia kembali ditangan Belanda, Van den Bosch menerapkan kebijakan tanam paksa. Kebijakan ini sangat memeras rakyat Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan oleh teman-teman tadi tentang penyimpangan cultuur stelsel, kebijakan ini berdampak buruk bagi rakyat Indonesia diantaranya : rakyat semakin menderita, banyak rakyat mati akibat kelaparan, pertanian banyak mengalami kegagalan.
Setelah adanya kebijakan-kebijakan yang menyiksa rakyat
Indonesia, tokoh-tokoh pergerakan Indonesia mulai mengadakan perlawanan.
Perlawanan terhadap Portugis, dan perlawanan terhadap Belanda. Berikut adalah
penjelasannya.
- Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap kaum Kolonial dan Imperial
- Perlawanan
Rakyat Ternate
Dengan dipimpin oleh Sultan Hairun pada tahun (1565). Dilatar belakangi oleh keserakahan bangsa Portugis, berusaha memonopoli dan ingin menguasai Maluku. Setelah Sultan Hairun menginggal, perjuangan diteruskan oleh Sultan Baabulah.
2. Perlawanan
Pattimura (1817)
Dilatar belakangi oleh:
Dilatar belakangi oleh:
q Kembalinya
pemerintahan kolonial Belanda di Maluku dari tangan Inggris
q Pemerintah
kolonial Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan kerja wajib
q Pemerintah
kolonial Belanda mengeluarkan uang kertas sebagai pengganti uang logam yang
sudah berlaku di Maluku
q Belanda
juga menggerakan tenaga dari kep. Maluku untuk menjadi serdadu Belanda.
Perlawanan Pattimura akhirnya berakhir tragis. Pattimura
ditangkap dan dihukum gantung pemerintah Belanda.
3. Perlawanan
Kaum Paderi (1821-1837)
Dilatar belakangi oleh:
Dilatar belakangi oleh:
q Kebiasaan
kaum adat di Minangkabau minum-minuman keras, berjudi, dan menyabung ayam
Dipimpin oleh :
ü Tuanku
Imam Bonjol
ü Tuanku
nan Cerdik
ü Tuanku
Pasaman
ü Tuanku
Hitam
Kaum adat yang dibantu oleh Belanda akan lebih kuat
menyerang kaum Paderi. Akhirnya Kaum Paderi menyerah pada tanggal 25 Oktober
1937.
4. Perlawanan
Diponegoro (1825-1830)
Dilatar belakangi
oleh:
q Wilayah
Mataram yang semakin dipersempit dan terpecah
q Masuknya
adat Barat ke dalam kraton
q Belanda
ikut campur tangan dalam kraton
q Hak-hak
para bangsawan dan abdi dikurangi
q Rakyat
menderita akibat dibebani berbagai pajak
Antara
lain:
1.
Pejongket (pajak pindah rumah)
2.
Kering aji (pajak tanah)
3.
Pengawang-awang (pajak halaman pekarangan)
4.
Pencumpling (pajak jumlah pintu)
5.
Pajigar (pajak ternak)
6.
Penyongket (pajak pindah nama)
7.
Bekti (pajak menyewa tanah atau menerima jabatan)
4.
Perlawanan Rakyat Batak (1878-1907)
Dilatar belakangi
oleh:
q Pemerintah
Hindia Belanda berkali-kali mengirimkan ekspedisi milternya untuk menaklukan
daerah-daerah di Sumatera Utara
q Peristiwa
terbunuhnya Tuan na Balon (Sisingamangaraja X)
q Adanya
perluasan agama Kristen di daerah Batak.
Dalam pertempuran di daerah Dairi, Sisingamangaraja XII
tertembak dan gugur pada tanggal 17 Juni 1907
5. Perlawanan
Hasanudin di Sulawesi Selatan (1633 – 1667)
Dilatar belakangi oleh:
q Kerjaan
Gowa-Tallo bersikap anti Belanda karena Belanda menjalankan politik monopoli
perdagangan rempah – rempah, politik ekstirpasi dan mencampuri urusan
pergantian tahta (politik devide et impera)
q Belanda
berusaha membatasi pelayaran perahu pinisi orang – orang Makasar di Maluku
Sultan Hasanudin
membela kepentingan kerajaannya, kepentingan rakyatnya mati – matian melawan
Belanda. Namun Sultan Hasanudin dapat dikalahkan dan harus mendatangani
perjanjian Bongaya tanggal 18 November 1667.
6.
Perlawanan Rakyat Bali (1846 – 1849)
Dilatar
belakangi oleh:
q Keinginan pemerintah kolonial Belanda untuk
menguasai Bali
q Pemerintah kolonial Belnda ingin menghapuskan
hak Tawan Karang yang telah menjadi tradisi rakyat Bali.
Dipimpin oleh
I Gusti Ngurah Made Karangasem kemudian perlawanan dilanjutkan oleh I Gusti
Ketut Jelantik. Pertempuran berlangsung sangat sengit, semua warga Bali ikut
berpartisipasi melawan Belanda. Belanda tak mau kalah, Belanda mendatangkan
pasukan besar-besaran. Namun, akhirnya Benteng Jagaraga dapat dikuasai Belanda.
Mulai saat itu Belanda menguasai Bali Utara.
Selain perlawanan rakyat Indonesia
melawan Belanda dan Portugis, pengaruh yang lain dari kebijakan Kolonialisme
dan Imperialisme adalah Persebaran Agama Kristen dan Katolik di Indonesia.
Untuk lebih jelas lagi, coba simak slide selanjutnya
Persebaran Agama Kristen dan
Katolik di Indonesia
1. Persebaran
Agama Katolik
Persebaran Agama Katolik oleh Missionaris dari Portugis yang bernama Franciscus Xaverius pada tahun 1506-1552. Wilayah persebarannya meliputi Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Ternggara, Jawa Timur, Kalimantan, dan Philipina.
Persebaran Agama Katolik oleh Missionaris dari Portugis yang bernama Franciscus Xaverius pada tahun 1506-1552. Wilayah persebarannya meliputi Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Ternggara, Jawa Timur, Kalimantan, dan Philipina.
2. Persebaran
Agama Kristen
Persebaran Agama Kristen oleh para anggota Zending dari Belanda yaitu Dr. Nomanssen, Subastian Danchaerts, Adriaan Hulselbes, dan Hernius. Wilayah persebaran meliputi Maluku, Nusa Tenggara, Tapanuli, Jawa, dan Sumatera.
Persebaran Agama Kristen oleh para anggota Zending dari Belanda yaitu Dr. Nomanssen, Subastian Danchaerts, Adriaan Hulselbes, dan Hernius. Wilayah persebaran meliputi Maluku, Nusa Tenggara, Tapanuli, Jawa, dan Sumatera.
Akibat yang
Ditimbulkan
1) Rakyat
Indonesia mengetahui cara membangun jalan raya
2) Rakyat
Indonesia mengenal sistem ekonomi dengan menggunakan uang
3) Rakyat
Indonesia mengetahui cara bercocok tanam yang baik
4) Di
Indonesia terdapat Agama Kristen dan Katolik
5) Indonesia
memiliki banyak kebudayaan dari dalam negeri maupun dari luar negeri
Ternyata, dari
kebijakan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia terdapat pengaruh dan
akibat yang ditimbulkan. Sudah dulu ya kawan, terima kasih atas perhatiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin telah menghapus verifikasi kata. Gunakan kotak komentar ini untuk hal-hal yang berguna. Tulis komentar dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Terimakasih